Miris, 11 Bahasa Daerah Sudah Punah


Akibat gempuran budaya pop modernitas 11 bahasa daerah di Indonesia dikategorikan sudah punah bukan hanya itu 4 bahasa dinyatakan kritis, 19 bahasa terancam punah, 2 bahasa mengalami kemunduran dan 16 bahasa berada dalam kondisi rentan. Secara keseluruhan di Indonesia ada 652 bahasa daerah yang dapat didokumentasikan dan baru 71 bahasa daerah yang akhirnya bisa diuji daya tahannya.

Dari 11 bahasa daerah yang punah, sembilan bahasa terdapat di Maluku dan Maluku Utara, yakni bahasa Kajeli/Kayeli, bahasa Piru, bahasa Moksela, bahasa Palumata, bahasa Ternateno, bahasa Hukumina, bahasa Hoti, bahasa Serua, dan bahasa Nila. Sementara dua bahasa daerah yang punah lainnya adalah bahasa Tandia dan bahasa Mawes dari Papua.

Berikut tiga penyebab utama kepunahan bahasa daerah  :

  • Pertama : Mengusutnya jumlah penutur bahasa daerah di masyarakat 
  • Kedua : Sikap masyarakat yang menganggap bahasa daerah kurang bergengsi 
  • Ketiga : Perkawinan campur yang tak diiringi pewarisan bahasa kepada anak-anak
Sebagai upaya pelestarian bahasa ddaerah kita bisa memanfaatkan media sosial seperti yang dilakukan Komunitas Malambok Pusu-Pusu, mereka melestarikan bahasa dan budaya Batak-Toba dengan memanfaatkan facebook dengan anggota 9.500 orang. Selain itu, upaya yang dilakukan adalah adanya program studi bahasa daerah di beberapa perguruan tinggi. 

Sumber : kompas

Share on Google Plus

About Ahmad Mubarok

0 komentar:

Post a Comment