Desa Adat Kesepuhan Ciptagelar Kini Terang Benderang


Kampung Adat Ciptagelar berada di Sukamulya (Ciptagelar) Desa Sirnaresmi Kecamatan Cisolok Sukabumi, Propinsi Jawa Barat tepatnya dibawah kaki Taman Nasional Gunung Halimun-Salak (TNGHS). Sebelumya Kampung Ciptagelar berada di Kampung Ciptarasa (Sirnarasa) akan tetapi pada bulan Juli 2001 masyarakat adat ini melakukan hijrah dari Ciptarasa ke Ciptagelar. Perpindahan ini tidak lain karena perintah (Wangsit) yang didapat oleh Abah Anom pada waktu itu Bapak Encup Sucipta (sesepuh) dari para leluhur, yang mau tidak mau harus mengikuti wangsit tersebut. Untuk mengetahui sejarah, seni dan budaya masyarakat disana anda bisa membacanya di blog Sukabumi Culture yang membahas tentang kampung yang memiliki jumlah komunitas 16.000 jiwa tersebut.

Kampung Adat Ciptagelar memiliki banyak keunikan dan keindahan sehingga Kampung ini menjadi Kampung atau Desa Wisata. Untuk menerangi kampung Ciptagelar sejak tahun 1997 sudah dirintis pembangkit listrik mikro tenaga air. Namun lima tahun kemudian tepatnya tahun 2002, Pemerintah Jepang memberikan dukungan pengembangan, dengan kapasitas yang tidak besar pada malam harimasyarakat tetap menggunakan lampu minyak.

Sepanjang 2015 -2016, warga desa berkolaborasi dengan Micro Hydro for Indonesia yang digagas oleh Gamma Abdurrahman Thohir (17) siswa sekolah Global Jaya, Bintaro membangun pembangkit listrik air berkapasitas 40 kilowatt. Modal pembangunan diperoleh melalui cara urun rembuk digital atau crowdfunding di laman kitabisa.com

Pengembangan pembangkit listrik mikro ini memanfaatkan aliran sungai Cicemet, Seluruh warga desa bergotong royong menjaga aset tersebut. Masing-masing rumah tangga dipungut iuran Rp 300-Rp 400 per watt untuk biaya pemeliharaan. Kini aktivitas ekonomi mulai bergeliat, seperti produksi kopi, beras, gula aren dan pariwisata.


Share on Google Plus

About Ahmad Mubarok

0 komentar:

Post a Comment