Strategi dan Tantangan Komunikasi Publik di Era Digital


Presiden Joko Widodo menekankan pentingnya strategi komunikasi publik memuat nilai emosional untuk membangun kesadaran masyarakat dan pembentukan opini serta sikap publik. Pernyataan Presiden ini muncul setelah mengamati cara publik berkomunikasi sudah berubah. Menurut Presiden, saat ini masyarakat mendapat informasi dari banyak sumber seperti dari media digital dan internet. Presiden mencermati cara masyarakat berinteraksi dengan pemerintah pun berubah, bukan lagi dua arah, melainkan banyak arah dari segala penjuru.

"Ada 130 juta pengguna media sosial di Indonesia. Selama 3,2 jam per hari main medsos. Pemirsa TV juga cukup banyak, dominan," ujar Presiden saat memberikan arahan kepada para pelaksana Humas pemerintah dan lembaga pemerintah dengan tema "Strategi dan Tantangan Komunikasi Publik di Era Digital" di Gedung Dhanapala, Kementerian Keuangan, Jakarta, Senin (16/4).

"Sudah tidak cukup dengan buat press release atau konferensi press. Harus ada kolaborasi dalam komunikasi dialog," jelas Presiden. Presiden mengajak para pelaksana Humas pemerintah dan lembaga pemerintah untuk mengubah strategi komunikasi publik.

"Kita harus menyajikan informasi yang bisa menyentuh hati orang, itu lebih penting dari angka dan data. Siapa yang baca, apalagi angkanya banyak, Informasi itu harus memiliki nilai emosi, bisa menggerakan orang, bisa membuat orang bangga," ujar Presiden.




Share on Google Plus

About Ahmad Mubarok

0 komentar:

Post a Comment