Demi Menjaga Trif Listrik Pembangkit Batubara Masih Diprioritaskan


PT PLN (Persero) masih akan fokus pada pembangunan pembangkit listrik tenaga uap dengan batubara sebagai sumer energi primernya. Saat ini, PLN membutuhkan pasokan batubara hingga 80 juta ton pertahun, untuk mengamankan pasokan batubara, PLN mengakuisisi perusahaan tambang batubara di dalam negeri. Dalam beberapa tahun ke depan apabila pembangkit listrik dalam program 35.000 MW  telah beroperasi, kebutuhan batubara PLN membengkak sampai 120 juta ton per tahun. Dalam bauran energi primer pembangkit listrik PLN, batubara masih dominan 57 persen. Tarif listrik dari pembangkit berbahan bakar batubara masih paling murah di Indonesia.

"Kami akan fokus pada tarif listrik yang murah dan terjangkau, ini hanya bisa diperoleh lewat pembangkit berbahan bakar batubara. Di Indonesia, tarif listrik dari energi terbarukan belum ekonomis. Tenaga bayu, misalnya tarifnya masih 10 sen dollar AS per kWh, sedangkan batubara hanya 4 sen dollar AS per kWh," kata Direktur Utama PLN Sofyan Basir, Rabu (18/4) di Jakarta.

Sementara itu Direktur Institute for Essential Service Refrom Fabby Tumiwa mengatakan, PLN perlu berhati-hati dengan rencana akuisisi sejumlah perusahaan tambang batubara, Pasalnya tren pengembangan pembangkit listrik saat ini beralih ke sumber energi terbarukan.

"Teknologi bidang energi terbarukan terus berkembang pesat, Suatu saat nanti, tidak mustahil tarif listrik dari eergi terbarukan lebih murah daripada energi fosil," ujar Fabby


Share on Google Plus

About Ahmad Mubarok

0 komentar:

Post a Comment